Klasifikasi Mahluk Hidup (marjan 3_3) 10 IPS 2

  Selasa, 8 September 2020

                                                            KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP


klik link berikut untuk mengerjakan tugas minggu ini 👉 TUGAS

Note : Silahkan ketua kelas menyiapkan terlebih dahulu, jangan lupa absen sebelum memulai belajar 

________________________________________________________________________________

 Materi : 
KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP


A. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

Carolus Linnaeus | Biography, Education, Classification System, & Facts |  Britannica
Carolus Linnaeus atau Carl von Linné (lahir di Älmhult23 Mei 1707 – 
meninggal di Uppsala10 Januari 1778 pada umur 70 tahun) adalah seorang 
ilmuwan Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi
Ia dikenal sebagai "bapak taksonomi modern" dan juga merupakan 
salah satu bapak ekologi modern

Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimilikinya. Klasifi kasi makhluk hidup dipelajari dalam ilmu taksonomi. Banyaknya jenis organisme di dunia menimbulkan kesulitan dalam mempelajarinya. Untuk memudahkannya, berbagai jenis organisme tersebut harus dikelompok- kelompokkan. Setiap organisme memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan organisme lainnya. Oleh karena itu, pengelompokan organisme dapat dibuat berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang ada. Misalnya, pengelompokan hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang. Dari pengelompokan ini, akan terbentuk dua kelompok besar, yaitu kelompok hewan yang memiliki tulang belakang dan kelompok hewan yang tidak biologi memiliki tulang belakang. Selanjutnya, dari kelompok hewan yang memiliki tulang belakang, akan dipecah lagi menjadi beberapa kelompok kecil, misalnya berdasarkan alat geraknya. Berdasarkan alat geraknya, terdapat beberapa kelompok hewan, yaitu kelompok hewan yang memiliki alat gerak berupa tungkai atau kaki, sayap, sirip, perut, dan seterusnya. Hasil pengelompokan hewan tersebut akan mempermudah kita untuk mempelajari keanekaragaman hewan. Selain itu, kita juga dapat mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan antaranggota kelompok. Semakin banyak persamaan ciri-cirinya, semakin dekat hubungan kekerabatannya.

Kegiatan klasifikasi telah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu. Dari kegiatan tersebut, muncul istilah seperti tanaman pangan, tanaman obat, tanaman sayur, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tujuan dan manfaat dari klasifikasi makhlu khidup berikut:

1. Tujuan klasifikasi makhluk hidup
  • Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
  • Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lainnya.
  • Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

2. Manfaat klasifikasi makhluk hidup
  • Menyederhanakan objek biologi yang beraneka ragam sehingga lebih mudah untuk dipelajari, dikenali, dikelompokkan, dan dibandingkan.
  • Mengetahui hubungan kekerabatan antara organisme yang satu dengan organisme lainnya.

Klasifikasi terhadap berbagai organisme di Bumi juga telah dilakukan oleh beberapa ahli biologi, yaitu sebagai berikut.
1. Aristoteles (384 – 322 SM) melakukan klasifikasi terhadap makhluk hidup. Ia membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi herba, semak, dan pohon. Sementara hewan dikelompokkan menjadi vertebrata dan avertebrata.

2. Theophrastus (371 – 287 SM) melakukan klasifikasi terhadap tumbuhan.

3. John Ray (1627 – 1705) mengelompokkan tumbuhan menjadi kelompok yang lebih kecil, serta memperkenalkan istilah spesies.

4. Carolus Linnaeus (1707 – 1778) memperkenalkan pemberian nama ilmiah untuk setiap organisme.

5. Ernst Haeckel (1834 – 1919 ) mengusulkan pembentukan kingdom protista.

6. Edouard Chatton (1883 – 1937) menguraikan perbedaan antara prokariota dan eukariota.

7. R.H. Whittaker (1920 – 1980) mengusulkan klasifikasi 5 kingdom.

8. Carl Woese (1928 – 2012) mengusulkan klasifikasi 6 kingdom.

B. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

Dasar-dasar yang digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup antara lain adalah persamaan dan perbedaan ciri-ciri fisik, ciri-ciri morfologi dan anatomi, ciri-ciri biokimia, dan manfaat.

1. Berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri fisik
Dengan mengamati ciri-ciri fisiknya, dapat diketahui bahwa ayam dan elang termasuk golongan Aves (burung). Hal ini dikarenakan keduanya memiliki persamaan yaitu berbulu, bersayap, dan berparuh. Akan tetapi, terdapat perbedaaan antara keduanya. Ayam tidak bisa terbang, sedangkan elang bisa terbang.

2. Berdasarkan ciri-ciri morfologi dan anatomi
  • Ciri-ciri morfologi; Ciri-ciri morfologi dapat dilihat dari bentuk luar tubuh makhluk hidup. Pada penggolongan hewan, ciri-ciri morfologi yang dapat digunakan adalah bentuk paruh, bentuk cakar, jumlah sayap, atau jumlah kaki. Sementara itu, pada penggolongan tumbuhan, ciri-ciri morfologi yang dapat digunakan adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan sebagainya.
  • Ciri-ciri anatomi; Ciri-ciri anatomi dapat dilihat dari struktur tubuh organisme. Misalnya, dari ada tidaknya sel trakea, kambium, atau berkas pengangkut.

3. Berdasarkan ciri-ciri biokimia
Klasifikasi makhluk hidup dapat didasarkan dari ciri-ciri biokimia. Misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Ciri-ciri biokimia ini dapat digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dan lainnya.

4. Berdasarkan manfaat
Klasifikasi juga dapat didasarkan pada manfaat makhluk hidup. Misalnya tanaman temulawak, sirih, kunyit, dan kencur dapat digolongkan ke dalam tanaman obat. Berdasarkan dasar-dasar klasifikasi tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup dibagi menjadi tiga macam, yaitu sistem alamiah, sistem artifisial, dan sistem filogenetik.
  • Sistem alamiah
Sistem alamiah adalah sistem klasifikasi untuk membentuk takson-takson yang bersifat alamiah. Sistem ini dibuat berdasarkan persamaan sifat, terutama sifat morfologi. Tokoh pencetus sistem alamiah adalah Aristoteles. Aristoteles mengelompokkan makhluk hidup di Bumi menjadi dua kingdom, yaitu Animalia (hewan) dan Plantae (tumbuhan). Animalia dikelompokkan lagi menjadi kelompok- kelompok yang lebih kecil berdasarkan habitat dan perilakunya. Sementara itu, tumbuhan dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan ukuran dan strukturnya, misalnya tumbuhan semak, perdu, dan pohon.
  • Sistem artifisial (buatan)
Sistem artifisial adalah sistem klasifikasi yang didasarkan pada persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup. Sistem artifisial dianggap lebih praktis, lebih sempurna, dan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan sistem alamiah. Sistem artifisial diperkenalkan pertama kali oleh Carolus Linnaeus, seorang ahli botani dari Swedia. Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup. Klasifikasi ini dilakukan dengan cara-cara berikut:
  1. Mengamati dan meneliti makhluk hidup dengan melihat persamaan struktur luar maupun struktur dalam tubuh makhluk hidup.
  2. Apabila terdapat makhluk hidup yang memiliki struktur tubuh yang sama atau mirip, maka dijadikan satu kelompok. Adapun yang memiliki ciri berlainana akan dikelompokkan tersendiri.
  3. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi. Hal ini didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
3. Sistem filogenetik
Sistem filogenetik adalah sistem klasifikasi yang didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antarorganisme atau kelompok organisme. Sistem ini muncul setelah Darwin mengemukakan teori evolusinya. Organisme atau kelompok yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak dibandingkan dengan organisme atau kelompok yang berkerabat jauh. Dasar pengelompokan makhluk hidup menurut sistem filogenetik adalah ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan
tingkah laku.

C. Tingkatan Takson dalam Klasifikasi Makhluk Hidup

Proses pengelompokan atau klasifikasi makhluk hidup dimulai dari yang paling umum hingga yang paling khusus. Kelompok paling umum dianggap sebagai tingkatan paling tinggi. Kelompok ini memiliki persamaan ciri yang paling sedikit. Selanjutnya, kelompok paling umum dipecah-pecah lagi menjadi beberapa kelompok kecil berdasarkan ciri-ciri yang lebih khusus. Kelompok khusus dianggap memiliki tingkatan yang lebih rendah. Jika dibuat urutannya dari kelompok yang paling tinggi hingga yang paling rendah, akan terbentuk tingkatan berurut. Setiap kelompok dalam tingkatan tersebut dinamakan takson.

Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Semakin tinggi tingkatan takson, anggotanya semakin banyak, tetapi persamaan ciri antaranggotanya semakin sedikit. Sebaliknya, semakin rendah tingkatan takson, anggotanya semakin sedikit, tetapi persamaan ciri antaranggotanya semakin banyak. Urutan takson dari yang tertinggi hingga terendah adalah kingdom atau regnum – filum (untuk hewan) atau divisi (untuk tumbuhan) – kelas – ordo – famili – genus – spesies.

1. Kingdom
Kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia) merupakan tingkatan tertinggi dalam klasifikasi. Kingdom memiliki banyak anggota takson. Carl Woese pada tahun 1977 mempublikasikan 6 kingdom makhluk hidup di Bumi, yaitu sebagai berikut.
a. Kingdom Archaebacteria
b. Kingdom Eubacteria
c. Kingdom Protista (organisme eukariotik dengan jaringan sederhana)
d. Kingdom Fungi (jamur)
e. Kingdom Animalia (hewan)
f. Kingdom Plantae (tumbuhan)

2. Filum atau divisi
Kingdom dibagi menjadi beberapa filum berdasarkan ciri-ciri umumnya. Sebagai contoh, kingdom Animalia memiliki beberapa filum, di antaranya adalah filum Platyhelminthes yang beranggotakan hewan-hewan cacing dengan tubuh pipih, atau filum Chordata yang beranggotakan hewan-hewan dengan notochorda saat masih berupa embrio. Sementara itu, kingdom Plantae atau disebut juga Regnum Plantae dibagi menjadi beberapa divisi, di antaranya adalah Bryophyta dan Pteridophyta. Bryophyta adalah kelompok tumbuhan berspora yang tidak berpembuluh, sedangkan Pteridophyta adalah kelompok tumbuhan berspora yang memiliki pembuluh.

3. Kelas
Filum atau divisi dibagi lagi menjadi beberapa kelas berdasarkan ciri-ciri yang masih umum. Sebagai contoh, filum Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Sementara itu, divisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Liliopsida atau Monocotyledoneae dan Magnoliopsida atau Dicotyledoneae.

4. Ordo (bangsa)
Kelas dibagi lagi menjadi beberapa ordo berdasarkan ciri-ciri yang lebih khusus. Pada hewan, misalnya kelas Mammalia (hewan menyusui), terdapat beberapa ordo seperti Primata (kelompok kera), Rodentia (hewan pengerat), dan Carnivora (hewan pemakan daging). Pada tumbuhan, misalnya kelas Dicotyledoneae, terdapat beberapa ordo seperti Solanales, Arecales, dan Myrtales.

5. Famili (suku)
Ordo dibagi lagi menjadi beberapa famili berdasarkan ciri-ciri khusus dengan perbedaan yang semakin kecil. Pada hewan, misalnya ordo Carnivora, terdapat beberapa famili seperti Felidae (keluarga kucing dan harimau), Bovidae (keluarga sapi), dan Canidae (keluarga anjing). Pada tumbuhan, misalnya ordo Solanales, terdapat famili Solanaceae.

6. Genus (marga)
Famili dibagi lagi ke dalam beberapa genus berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Sebagai contoh, sapi dan banteng tampak berbeda, tetapi keduanya dimasukkan ke dalam genus yang sama, yaitu Bos. Begitu juga dengan tomat dan kentang yang tampak berbeda, tetapi keduanya dimasukkan ke dalam genus yang sama, yaitu Solanum.

7. Spesies (jenis)
Genus dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil atau disebut spesies. Spesies merupakan tingkatan takson yang terendah. Anggota dalam satu spesies memiliki persamaan sifat paling banyak. Individu dari spesies yang sama akan menghasilkan keturunan yang fertil jika melakukan perkawinan secara alamiah. Sebagai contoh, pada genus Solanum terdapat spesies Solanum tuberosum, Solanum melongena, dan Solanum lycopersicum.

8. Varietas atau ras
Pada individu-individu dalam satu spesies, kadang-kadang ditemukan perbedaan yang sangat jelas, sangat khusus, atau bervariasi, sehingga disebut varietas atau kultivar. Istilah varietas atau kultivar digunakan untuk tumbuhan, sedangkan pada hewan disebut ras. Varietas adalah istilah botani, sedangkan kultivar adalah istilah agronomi. Varietas secara botani adalah populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan perbedaan ciri yang jelas. Sementara itu, kultivar terdiri atas populasi tanaman budidaya terseleksi, galur murni, hasil kloning, dan hasil hibrida. Contohnya, Oryza sativa ‘Bengawan’.

Berikut ini adalah contoh klasifikasi untuk hewan dan tumbuhan.

1. Klasifikasi untuk orang utan (Pongo pygmaeus)

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Superkelas : Tetrapoda
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Famili : Pongidae
Genus : Pongo
Spesies : Pongo pygmaeus

2. Klasifikasi untuk enau atau aren (Arenga pinnata)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Magnoliophyta (Angiospermae)
Kelas : Liliopsida atau Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Arenga
Spesies : Arenga pinnata

48 komentar:

  1. Mari kawan kawan sebelum memulai plajaran alangkah baik nya kita membaca doa tetlebih dahulu, baca doa menurut kepercayaan masing masing.

    BalasHapus
  2. m.antonio yurico.p (hadir) 10ips2

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Baiklah kawan kawan mari kita awali pembelajaran kita pada hari ini dengan beroda menurut kepercayaan masing masing,berdoa mulai

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Syahriandho mulya putra (10 ips 2) hadir

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus